Selasa, 19 April 2011

Masalah Itu Sementara

Ia hanya menjadi permanen bagi orang yang menganggapnya permanen.

Paku yang memantek seseorang ke papan gosok di mana dia berada sekarang adalah perasaan bahwa masalah-masalahnya saat ini adalah permanen, sedangkan keberhasilan dan kebahagiaannya hanyalah sementara.

………..

Kita tidak mungkin membebaskan diri dari masalah,
karena masalah adalah penghormatan kepada kita.

Tuhan Yang Maha Perkasa menjamin bahwa tidak ada orang yang akan dimasukkan ke dalam masalah yang tidak bisa diatasinya. Sehingga, masalah apa pun yang kita masuki, adalah masalah yang telah ditetapkan berada di bawah kemampuan kita.

Tetapi, masalah sekecil apa pun, akan menjadi penghambat kemajuan dan bahkan menjadi pengerdil masa depan, bagi orang yang memilih untuk tidak menghormati dirinya sendiri, dan tidak mempercayai jaminan Tuhan.
_MarioTeguh_

Senin, 18 April 2011

Yes, I Left My Music For The Sake of Allah!

Ini adalah catatan dari seorang teman, ini kisah nyata dan yang bersangkutan tidak mau disebutkan identitasnya, semoga kita dapat mendapatkan ibroh darinya, aamiin…

بســــم الله الرحمن الرحيـــــم

Untuk seorang Aku, yang seorang Sarjana Pendidikan Musik, sepertinya SANGAT TIDAK MUNGKIN untuk say goodbye to music. Saya lahir dari orang tua pecinta musik. Koleksi kaset mereka, bayangkan, ribuan! Kami tumbuh besar dengan alunan musik setiap harinya. Jadilah yang namanya musik mendarah daging dalam diri saya. I loved music very much. Tiada hari tanpa musik, tiada hari tanpa bernyanyi. Berpetualang sebagai penyanyi… hinggap dari choir satu ke choir yang lain, menyanyi di wedding2, event2, cafe pun pernah. Bikin grup vokal, band, trio, jadi instruktur vokal, pelatih paduan suara, instruktur piano, jadi juri lomba menyanyi, rekaman-rekaman… Oh boy, i was so busy!



Qadarullah, (sejujurnya) saya tidak pernah merasa nyaman 100% dengan pekerjaan ini. Pekerjaan ini menuntut wajah yang selalu tersenyum, tidak mau tau kondisi badan kita sehat atau tidak, harus selalu menjaga penampilan fisik agar selalu terlihat menarik dan yang paling mengganggu; sebenarnya saya tidak tahan menghadapi tatapan orang yang menyaksikan saya di atas panggung. Malu. Rasanya tatapan mereka seperti pedang yang menusuk-nusuk hati. Bertahun-tahun jadi penyanyi tapi rasa malu itu tidak hilang juga. Heran! Akhirnya setelah berjilbab tahun 2001 (walau belum syar’i), saya berkonsentrasi sebagai seniman balik layar saja, juga jadi instruktur vokal, pelatih paduan suara dan sesekali menyanyi di choir (paduan suara). Pada awalnya oke-oke saja. Tapi begitu menikah lalu hamil (2004), saya memutuskan resign dari pekerjaan mengajar vokal. Tidak tahan sama mualnya hamil muda. Daripada terpaksa bersikap profesional tapi tersiksa, lebih baik berhenti (belakangan saya baru sadar, bahwa saat itu saya ‘terpenjara’!).

Begitu anak pertama lahir, saya baru merasakan yang namanya nikmat mengurus bayi. Walaupun dunia jadi jungkir balik karena kurang tidur, walaupun jadi tahanan rumah alias gak bisa ke mana-mana sama sekali, tapi ada kenikmatan di balik itu. Kenikmatan yang tidak akan saya tukar dengan apapun. Padahal kehidupan beragama saya saat itu masih dalam lingkup sekulerisme. Agama, agama… dunia, dunia. Tapi ternyata Allah masih sayang sama saya dengan menganugerahkan naluri keibuan yang begitu besar. Alhamdulillah…


Waktu demi waktu berlalu. Saya sudah menjadi ibu rumah tangga penuh (belakangan saya baru sadar, Allah membimbing saya ke jalan ini). Tetapi musik jalan terus, malah makin “menggila”. Mulai dari jenis musik oldies, pop, love song, jazz, country, broadway musical, Disney… apa yang saya gak punya? Event Java Jazz pun saya jabani! Mengharap Michael Buble datang ke Indonesia suatu saat nanti. Mmmm…. mengidolakan orang kafir, astaghfirullah :(

Tapi sampai pada suatu titik di mana saya merasakan kekosongan dalam hati. Di mana saya merasakan sholat lima waktu yang saya jalani tidak lebih dari sekedar menjalankan kewajiban tanpa esensi. Ditambah ada sesuatu yang menghantui pikiran saya, membuat saya jadi “parno”. Saat itulah saya merasa butuh pegangan. Butuh tempat bersandar… Saya tidak menemukan ketenangan dalam sekulerisme yang saya jalani. Begitu juga dengan “aliran” lain yang coba saya pahami (tapi gak paham2!). Begitu juga dengan musik. Kenikmatan yang diberikannya hanya sebatas telinga, tidak sampai ke hati… Even music cannot heal my soul! Pada saat itu saya merasakan musik tidak lebih dari pengkhianat yang tidak bisa berbuat apa-apa di saat saya membutuhkan pertolongan.

Alhamdulillah, di saat yang seperti itu, saya mengenal MANHAJ YANG HAQ ini (jazaahumullaahu khayran untuk orang-orang yang telah memberi tausiyah kepada saya). JEGERR!!! Saya seperti ditampar, seperti disadarkan… Dan tiba-tiba saya merasa silau. Seperti baru saja keluar dari lorong yang gelap menuju tempat yang sangat terang. Begini lho cara beragama yang benar. Cara beragama yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallhu ‘Alaihi wa Sallam. Subhanallah.. ternyata banyak sekali kesalahan yang sudah saya perbuat, banyak sekali hal-hal yang saya belum tahu, dan banyak sekali yang harus saya pelajari! Mengapa saya bisa bertahun-tahun merasa “cukup” dengan agama saya? Sementara banyak kemaksiatan yang tidak sadar saya lakukan, karena sedemikian jahilnya.



Mulai saat itu, saya berusaha meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat dalam hidup saya. Apalagi setelah mengetahui bahwasanya Rasulullah bersabda,

“Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala membenci setiap orang yang pandai akan urusan dunia tapi bodoh akan urusan akhirat.” (Kanzul ‘Ummal hadits no. 28982).

Betapa malunya saya! Saya bisa membaca not musik, tapi tidak bisa membaca Al Qur’an. Saya hafal ribuan lagu tapi hafalan surat saya bisa dihitung dengan jari. Saya mengerti teori musik dan seluk-beluknya, tapi buta sama sekali tentang fiqih, even yang paling sederhanapun. Saya bisa menyanyi dengan merdu (kata orang), tapi membaca Al Fatihah saja tidak lebih bagus dari anak TK. Saya tau sejarah musik, tapi asing dengan sejarah Rasulullah dan para sahabatnya. Astaghfirullah… T_T Siapa pula yang mau merugi di akhirat? Apakah pengetahuan saya yang luas dalam musik dapat menolong saya di hari kiamat nanti? Tidak mungkin.

Hari-hari pun saya sibukkan dengan belajar dan belajar ilmu syar’i. Belajar membaca & metadabburi Al Qur’an, membaca buku, mendengar kajian-kajian, browsing artikel-artikel yang berkaitan dengan agama, juga berusaha mengamalkan setiap ilmu yang saya pelajari… Dan otomatis, tidak ada waktu untuk musik. Haluan hidup saya berubah menjadi “Akhirat Oriented”. Saya berusaha (sampai sekarang pun masih berusaha) untuk menjadi hamba yang patuh kepada Rabbnya. Berusaha untuk selalu mengingat hakikat tujuan penciptaan manusia itu sendiri. Sebagaimana firman Allah dalam surat Adz-Dzaariyaat : 56 “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.”

Saya juga menemukan bahwa MUSIK dan AL QUR’AN tidak bisa seiring sejalan. Salah satu pasti akan mendominasi. Kecintaan pada yang satu pasti akan mengalahkan kecintaan pada yang lain. Benar juga… Apakah waktu menikmati lagu-lagu jazz saya ingat Allah? Tidak. Apakah saat asyik menyanyikan lagu-lagu Disney dan Broadway Musical saya ingat Allah? Tidak. Apa saat sedang tenggelam dalam pesona film musikal saya ingat Allah? Juga tidak. Sementara kita wajib untuk mengingat Allah setiap saat. Dengan kata lain, saya merasakan bahwa musik telah melalaikan saya dari mengingat Allah. Dan akhirnya saya pun menemukan bahwa kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya, ternyata lebih indah dari apapun juga. Subhaanallaah…

Setelah mengetahui dalil-dalil serta hujjah yang jelas dan terang tentang haramnya musik, tidak ada lagi di hati ini kecuali TUNDUK dan PATUH. Banyak yang menyayangkan dan memandang sinis pilihan saya ini. Memang, dilihat dari kacamata dunia, sepertinya saya menyia-nyiakan “bakat”, selain terkesan “menyia-nyiakan” kursus-kursus dan kuliah musik/vokal yang sudah saya ambil. Tapi sekali lagi, saya tidak mau jadi manusia yang dibenci Allah karena hanya pandai urusan dunia. Banyak juga yang menanyakan, “Kenapa gak pindah ke nasyid aja, Wan? Kan sayang suaramu bagus… Lagipula nasyid kan juga mengingatkan kita sama Allah?” Nasyid itu hakikatnya sama saja, musik-musik juga (nasyid masa kini ya, yang SUDAH diiringi dengan alat-alat musik). Rasulullah dan para sahabatnya, serta 3 generasi pertama terbaik umat ini, tidak pernah berdakwah dengan musik. Jika itu baik, pasti mereka akan melakukannya…

Setelah menjalaninya, ternyata hidup saya menjadi lebih damai dan tenteram. Hidup tanpa musik ternyata oke-oke saja… Hati jadi lebih lembut dengan Al Qur’an, jiwa tidak lagi hampa, dan hilang sudah ketakutan-ketakutan saya. Saya merasa seperti sedang berjalan menuju kebebasan. Bebas dari penghambaan kepada dunia dan kepada makhluk, menuju penghambaan kepada Sang Pencipta. Penghambaan tapi ‘terbebaskan’… Aneh ya? Tapi begitulah yang saya rasakan.

Perjalanan saya baru dimulai. Lautan ilmu baru akan saya arungi. Semoga Allah menganugerahkan keistiqomahan pada saya, sehingga saya mampu menghadapi ujian-ujian dari-Nya. Dan pada akhir nanti semoga saya dapat bertemu Allah dengan hati yang selamat, mendapatkan rahmat serta ampunan-Nya. Insyaa’ Allaah, aamin.

Dan jika mereka bertanya, “Kamu sudah tidak bermusik lagi?” Maka jawabku, “Yes, I left my music for the sake of Allah!”

(Semoga Allah memberi suamiku pekerjaan pengganti yang lebih baik. Aamiin…)


Sumber : http://aruhuriyya.wordpress.com/2011/03/14/yes-i-left-my-music-for-the-sake-of-allah/#more-421

Jumat, 15 April 2011

Hukum Donor Darah

Tanya : Bagaimana hukumya donor darah? (abu suhail – akbar_gandxxx@yahoo.co.id )

Jawab :
Hukum mendonorkan darah adalah boleh dengan syarat dia tidak boleh menjual darahnya, karena Rasulullah -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda dalam hadits Ibnu Abbas -radhiyallahu anhuma-:
إِنَّ اللهَ إِذَا حَرَّمَ عَلَى قَوْمٍ أَكْلَ شَيْءٍ, حَرَّمَ عَلَيْهِمْ ثَمَنَهُ
"Sesungguhnya jika Allah mengharamkan sebuah kaum untuk memakan sesuatu maka Allah akan haramkan harganya."

Sedangkan darah termasuk dari hal-hal yang dilarang untuk memakannya, sehingga harganya pun (baca: diperjual belikan) diharamkan.

Adapun jika yang membutuhkan darah memberikan kepadanya sesuatu sebagai balas jasanya, maka boleh bagi sang pendonor untuk mengambilnya, tapi dengan syarat, dia tidak memintanya sebelum dan sesudah donor, tidak mempersyaratkannya, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara jelas maupun dengan isyarat, baik secara zhohir maupun batin. Kapan dia melaksanakan salah satu dari perkara-perkara di atas, maka haram baginya untuk menerima pemberian dari orang tersebut.

Adapun orang yang membutuhkan darah, sementara dia tidak mendapatkan darah yang gratis, maka boleh baginya membeli darah dari orang lain –karena darurat-, sedangkan dosanya ditanggung oleh yang menjualnya. Wallahu A’lam.
Ini adalah rincian dari Syaikh Abdurrahman bin Mar’i Al-Adani sebagaimana dalam Syarhul Buyu’ min Kitab Ad-Durori hal. 14.

Syaikh Zaid bin Muhammad Al-Madkhali menjawab ketika ditanya dengan pertanyaan di atas, “Jika maslahat pasti terhasilkan, dan tidak timbul mudharat yang parah pada dirinya ketika darahnya dihisap, maka tidak ada larangan untuk mendonorkannya dan di dalamnya ada pahala yang besar, dengan dalil AL-Kitab dan As-Sunnah, berdasarkan firman Allah Ta’ala, “Barangsiapa yang berbuat kebaikan walaupun sekecil semut maka dia akan melihat (pahala)nya, dan barangsiapa yang beramal dengan kebaikan walaupun sekecil semut niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Juga sebagaimana Nabi -shallallahu alaihio wasallam bersabda, “Allah senantiasa menolong hambanya selama hamba itu menolong saudaranya”.
Akan tetapi, tidak boleh menjual darahnya dan memakan hasilnya, wallahu A’lam. Lihat Al-’Aqdil Mandhid hal. 340.

Adapun memasukkan darah ke tubuh orang lain, maka itu adalah haram, karena dia termasuk ke dalam perbuatan memakan darah, sementara Allah -’Azza wa Jalla- berfirman,

"Diharamkan atas kalian (untuk memakan) bangkai, darah, daging babi, dan apa yang disembelih untuk selain Allah." (Al-Ma`idah: 3)

Akan tetapi jika keadaannya mendesak dan darurat, sehingga bisa membahayakan nyawa pasien jika dia tidak diberi darah, maka hal itu dibolehkan sesuai dengan kadar yang dibutuhkan. Ini terambil dari dua kaidah yang masyhur di kalangan ulama: Hal yang darurat membolehkan dikerjakannya hal-hal yang dilarang (Adh-Dhoruroh tubihul mahzhuroh), dan hal yang darurat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan (Adh-Dhoruroh tuqaddaru biqadariha).
Ini merupakan kesimpulan dari fatwa Al-Lajnah Ad-Da`imah dan Asy-Syaikh Abdurrahman bin Mar’i Al-Adani, sebagaimana bisa dilihat dalam Syarhul Buyu’ min Kitab Ad-Durori hal. 14.

(Dijawab oleh Ust. Hammad Abu Mu’awiyah)


http://almakassari.com/tanya-jawab/hukum-donor-darah.html

Rabu, 26 Agustus 2009

buzz

alo alo...
pa kabar tkj bangor?
ada2 aja nih pada kemana tau sepi bat dimari
makan2 yuk di rumah gw. sape mau ngikut???

Selasa, 21 Juli 2009

Roket RX-420 & CN-235 Militer: Getarkan Australia, Singapura, Malaysia

Momentum ini harus dijaga terus dan ditingkatkan sebagai kebanggaan atas kemampuan teknologi sendiri. Jangan sampai karya insinyur Indonesia ini dijegal justru oleh orang Indonesia sendiri (biasa) para ekonom-ekonom Pemerintah yang sering menganggap karya bangsa sendiri sebagai terlalu mahal dan hanya buang-buang uang saja untuk riset ....! Inilah musuh yang sebenarnya. Waspadailah kawan-kawan insinyur Indonesia...

Meski sudah berlangsung 2 pekan yang lalu, peluncuran roket RX-420 Lapan ternyata masih jadi buah bibir. Anehnya bukan jadi buah bibir di Indonesia yang lebih senang ceritera Pilpres, tetapi di Australia, Singapura dan tentu saja di negara tetangga yang suka siksa TKI dan muter-muterin Ambalat yakni Malaysia.

Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor. Anggaran yang dikeluarkan untuk peluncurannya pun “cuma” Rp 1 milyar. Kalah jauh dengan yang dikorupsi para anggota DPR untuk traveller checks pemenangan Miranda Gultom sebagai Deputi Senior Gubernur BI yang lebih dari Rp. 50 milyar. Apalagi kalau dibandingkan dengan korupsi BLBI yang lebih dari Rp. 700 trilyun.

Mengapa malah menjadi buah bibir di Australia, Singapura dan Malaysia? Karena keberhasilan peluncuran roket Indonesia ini ke depan akan membawa Indonesia mampu mendorong dan mengantarkan satelit Indonesia bernama Nano Satellite sejauh 3.600 km ke angkasa. Satelit Indonesia ini nanti akan berada pada ketinggian 300 km dan kecepatan 7,8 km per detik. Bila ini terlaksana Indonesia akan menjadi negara yang bisa menerbangkan satelit sendiri dengan produk buatan sendiri. Indonesia dengan demikian akan masuk member "Asian Satellite Club" bersama Cina, Korea Utara, India dan Iran.

Nah kekhawatiran Australia, Singapura dan Malaysia ini masuk akal, bukan? Kalau saja Indonesia mampu mendorong satelit sampai 3.600 km untuk keperluan damai atau keperluan macam-macam tergantung kesepakatan rakyat Indonesia. Maka otomatis pekerjaan ecek-ecek bagi Indonesia untuk mampu meluncurkan roket sejauh 190 km untuk keperluan militer bakal sangat mengancam mereka sekarang ini pun juga!!! Kalau tempat peluncurannya ditempatkan di Batam atau Bintan, maka Singapura dan Malaysia Barat sudah gemetaran bakal kena roket Indonesia. Dan kalau ditempatkan di sepanjang perbatasan Kalimantan Indonesia dengan Malaysia Timur, maka si OKB Malaysia tak akan pernah berpikir ngerampok Ambalat. Akan hal Australia, mereka ada rasa takutnya juga. Bahwa mitos ada musuh dari utara yakni Indonesia itu memang bukan sekedar mitos tetapi sungguh ancaman nyata di masa depan dekat.



CN 235 Versi Militer

Rupanya Australia, Singapura dan Malaysia sudah lama “nyaho” kehebatan insinyur-insinyur Indonesia. Buktinya? Tidak hanya gentar dengan roket RX-420 Lapan tetapi mereka sekarang sedang mencermati pengembangan lebih jauh dari CN235 versi Militer buatan PT. DI. Juga mencermati perkembangan PT. PAL yang sudah siap dan mampu membuat kapal selam asal dapat kepercayaan penuh dan dukungan dana dari pemerintah.

Kalau para ekonom Indonesia antek-antek World Bank dan IMF menyebut pesawat-pesawat buatan PT. DI ini terlalu mahal dan menyedot investasi terlalu banyak (“cuma” Rp. 30 trilun untuk infrastruktur total, SDM dan lain-lain) dan hanya jadi mainannya BJ Habibie. Tetapi mengapa Korea Selatan dan Turki mengaguminya setengah mati? Turki dan Korsel adalah pemakai setia CN 235 terutama versi militer sebagai yang terbaik di kelasnya. Inovasi 40 insinyur-insinyur Indonesia pada CN 235 versi militer ini adalah penambahan persenjataan lengkap seperti rudal dan teknologi radar yang dapat mendeteksi dan melumpuhkan kapal selam. Jadi kalau mengawal Ambalat cukup ditambah satu saja CN235 versi militer (disamping armada TNI AL dan pasukan Marinir yang ada) untuk mengusir kapal selam dan kapal perang Malaysia lainnya.

Nah, jadi musuh yang sebenarnya ada di Indonesia sendiri. Yakni watak orang Indonesia yang tidak mau melihat orang Indonesia sendiri berhasil. Karya insinyur-insinyur Indonesia yang hebat dalam membuat alutsista dibilangin orang Indonesia sendiri terutama para ekonom pro Amerika Serikat dan Eropa: “Mending beli langsung dari Amerika Serikat dan Eropa karena harganya lebih murah”. Mereka tidak berpikir jauh ke depan bagaimana Indonesia akan terus tergantung di bidang teknologi, Indonesia hanya akan menjadi konsumen teknologi dengan membayarnya sangat mahal terus menerus sampai kiamat tiba.
Kalau ada kekurangan yang terjadi dengan industri karya bangsa sendiri, harus dinilai lebih fair dan segera diperbaiki bersama-sama. Misalnya para ahli pemasaran atau sarjana-sarjana ekonomi harus diikutsertakan dalam team work. Sehingga insinyur-insinyur itu tidak hanya pinter produksi sebuah pesawat tetapi setidaknya tahu bagaimana menjual sebuah pesawat itu berbeda dengan menjual sebuah Honda Jazz. Kalau ada kendala dalam pengadaan Kredit Ekspor sebagai salah satu bentuk pembayaran, tolong dipecahkan dan didukung oleh dunia perbankan, agar jualan produk sendiri bisa optimal karena akan menarik bagi calon pembeli asing yang tak bisa bayar cash.

Oleh Cardiyan HIS

kokpitnya CN-235

Selasa, 14 Juli 2009

H-4 ::Graduation Class of TKJ Bangor::


Hmm.. ga berasa yah udah 4 taun.. skarang tinggal 4 hari... hwaaaaaa... >_<
Hehe.. jadi inget dulu pas kelas 1 si faiz nyanyi2 "cap 3 jari ijazah si Umar" ;)) xixixi.. 4 hari lagi kita loh yang bakalan cap 3 jari.. insya Allah .. :)

Hei kawan-kawan.. berjanjilah bahwa kebersamaan kita ga akan berakhir setelah 4 taun yang kita lewati penuh suka dan duka bersama2.. (lebay :D )
Pokonya pada keep contact terus yak.. jangan pada ngilang ditelen monster.. huhuhu.. :|

Haduh.. bingung mau ngomong paan lagi.. yang mao nambahin sok dah tambahin yak :D

Oh iya, ada kabar baru.. specially buat anak-anak cewe.. (baru dapet broadcast dari mbak Yul juga ni :D ).. Setelah berhembus kabar simpang siur mengenai kostum yang akan kita gunakan nanti, akhirnya tadi mbak Yul nanya ke Guru en info yang bener dan udah pasti adalah bahwa kostum buat anak cewe adalah kebaya.. hmm dah gag bingung lagi skarang :)

Okeng deng.. smoga kita smua diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Allah sampai tiba saatnya pertemuan itu.. amin ya Allah..

Pengen buru2 ketemu kalian smua.. >_<

Senin, 29 Juni 2009

Umurmu Berkurang Jeng ^_^

Assalamu'alaikum..
Oi, pada kemana aja nih?? Ko' sepi sih? Begini, tadinya gw niatnya pengen posting acara jalan2 ga jelas ke Monas waktu ntw tanggal berapa yak? hari rabu pas ke skola klo ga salah. Tapi, berhubung lg agak sibuk n poto2nya di kiky, jd niat itu blm kesampean.

Tapi, hari ini hari yang spesial lho.. Why?? Hari ini hari miladnya temen kita sang penggagas blog ini yaitu Putri Puji Lestari!!! Met milad ya kawanku yang baik ^_^

Yups, tepat hari ini Putri berumur 19 tahun. Alhamdulillah masih sehat wal afiat. Ada rencana juga mau traktir2 kayaknya ;)) asiiik.... Tunggu aja kabar selanjutnya. Mudah-mudahan bisa terealisasi. Amiiin..

Met milad jeng Putri, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala meridhoimu, memberikanmu segala yang terbaik. Semoga bisa mengumpulkan bekal yang banyak buat di Hari Akhir nanti. Amiin..

Oke, that's all my argument. Thank you :))
>tetep ditunggu traktirannya put..hehehehe<

Selasa, 16 Juni 2009

Pengumuman penting!

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Kepada
seluruh siswa/I kelas 4 TKJ
di tempat

Berhubung Bu Dede akan membuat transkrip nilai akhir, maka teman-teman semua diharuskan mengumpulkan fotocopy KHS dari semester 1 sampai dengan semester 6. Dikumpulkan paling lambat hari Sabtu, 20 Juni 2009 ke Pak Giman. Jika tidak segera dikumpulkan, jangan kaget kalau tidak ada nilainya.

Terima kasih.

Nb: Jangan bilang “waktu itu gw udah ngumpulin”. Soalnya yg udah dikumpulin itu gag tau kemana. ;)) Jadi kita kumpulin lagi aja. Yah…harap maklum. ^_^

Rabu, 10 Juni 2009

KAWIN

Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya pasangan, "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya", Tuhan menjawab.

Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan,seraya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati,lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuhperhatian.
Saya bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini saya impikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu,saya menambahkan daftar kriteria yang saya inginkan dalam pasangan saya. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya, "HambaKu, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan."

Saya bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia! menjawab, "Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil . Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar."

Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dariMu?"

Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskan kepadamu. Adalah suatu ketidakadilan dan ketidakbenaran bagiKu untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagiKu untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar; atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam; atau seseorang yang mudah mengampuni, tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam; seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak..."

Kemudian Ia berkata kepada saya, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semua itu. Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu".

Kamis, 04 Juni 2009

Kids Are Quick

Kids Are Quick

____________________________________
TEACHER: Maria, go to the map and find North America .
MARIA: Here it is.
TEACHER: Correct. Now class, who discovered America ?
CLASS: Maria.
____________________________________
TEACHER: John, why are you doing your math multiplication on the floor?
JOHN: You told me to do it without using tables.
__________________________________________
TEACHER: Glenn, how do you spell 'crocodile?'
GLENN: K-R-O-K-O-D-I-A-L'
TEACHER: No, that's wrong
GLENN: Maybe it is wrong, but you asked me how I spell it.
(I Love this kid)
____________________________________________
TEACHER: Donald, what is the chemical formula for water?
DONALD: H I J K L M N O.
TEACHER: What are you talking about?
DONALD: Yesterday you said it's H to O.
__________________________________
TEACHER: Winnie, name one important thing we have today that we didn't have ten years ago.
WINNIE: Me!
__________________________________________
TEACHER: Glen, why do you always get so dirty?
GLEN: Well, I'm a lot closer to the ground than you are..
_______________________________________
TEACHER: Millie, give me a sentence starting with 'I.'
MILLIE: I is..
TEACHER: No, Millie..... Always say, 'I am.'
MILLIE: All right... 'I am the ninth letter of the alphabet.'
________________________________
TEACHER: George Washington not only chopped down his father's cherry tree, but also admitted it. Now, Louie, do you know why his father didn't punish him?
LOUIS: Because George still had the axe in his hand.
______________________________________
TEACHER: Now, Simon, tell me frankly, do you say prayers before eating?
SIMON: No sir, I don't have to, my Mom is a good cook.
______________________________
TEACHER: Clyde , your composition on 'My Dog' is exactly the same as your brother's. Did you copy his?
CLYDE: No, sir. It's the same dog.
___________________________________
TEACHER: Harold, what do you call a person who keeps on talking when people are no longer interested?
HAROLD: A teacher


Template by - Abdul Munir